Rabu, 6 Nov 2024
Dirilis pertama kali pada tahun 1985, 550 mengikuti tren industri sepatu basket saat itu dengan menawarkan model low-top sebagai alternatif dari sepatu basket high-top yang populer. Didesain oleh arsitek sepatu legendaris Steven Smith, model ini menjadi alternatif dari 650, yang desainnya mirip dengan 480.
Bagian atas sneakers ini didominasi oleh soft leather premium, dengan panel samping berlubang dan alas mesh ringan untuk meningkatkan sirkulasi udara. Logo "550" di bagian samping, sementara logo "N" yang khas mendapat sentuhan modern dengan desain yang terinspirasi oleh seni pop dan grafiti. Struktur baru di sekitar tumit memberikan stabilitas yang lebih baik, sementara pola dan tata letak traksi yang diperbarui memberikan responsivitas yang lebih.
Sneakers ini diluncurkan sesuai dengan peraturan seragam NBA yang ketat, didominasi oleh warna putih dengan aksen warna tim. Merek seperti Converse, Avia, dan Reebok juga menawarkan model serupa, tetapi mereka didukung oleh sponsor atlet terkenal. Selain itu, sepatu pesaing juga dilengkapi dengan teknologi performa yang lebih canggih, seperti Reebok Pump dan Nike Air. Yang membuat New Balance terlihat “kurang inovatif”. Setelah debutnya di Amerika Serikat, 550 juga diperkenalkan di Inggris dan beberapa negara Asia, sebelum akhirnya menghilang dari pasaran selama beberapa dekade.
Kembalinya sang legenda
Kisah bangkitnya New Balance 550 tidak bisa dipisahkan dari peran Teddy Santis dan labelnya, Aimé Leon Dore (ALD), yang berbasis di New York City. Sebagai pecinta era 90-an, desainer kelahiran Queens ini secara tidak sengaja menemukan gambar sneakers low-top berbahan kulit dari New Balance pada tahun 2018. Santis, yang telah menjadi Creative Director of Made In USA untuk New Balance sejak April 2021, tertarik dengan model-model yang kurang populer seperti 990v2 dan 1300, yang berhasil ia populerkan kembali pada tahun 2019 dan 2021.
Dengan menggunakan sepatu asli sebagai referensi, mereka mulai mendesain ulang 550 dengan ketelitian yang tinggi, melalui delapan hingga sepuluh revisi sebelum mencapai produk final. Koleksi "International Friendship Through Basketball" dari Aimé Leon Dore tidak hanya menandai kembalinya 550 setelah 30 tahun, tetapi juga menjadi kolaborasi pertamanya. Begitulah bagaimana Teddy Santis dengan labelnya Aimé Leon Dore (ALD), menghidupkan kembali siluet New Balance 550. Hingga kini siluet Low-Top dari New Balance ini masih menjadi pilihan banyak orang. Tertarik untuk punya? Cek koleksi lengkapnya disini!
Artikel ini ditulis oleh: Tim Sneakers 807GARAGE
Bagikan